Kebijaksanaan dan kebesaran hati merupakan sikap elegan yang mampu membuat semua potensi kelak benar-benar terjadi.
Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Aliyah (Porseni MA) se Kabupaten Bojonegoro pada (21-23/8/2023), memberi banyak pelajaran bagi para official dan peserta dari kontingen MA Sains Quran Ar-Ridwan. Sebuah pelajaran tentang bagaimana memaknai kemenangan.
MA Sains Quran Ar-Ridwan menjadi salah satu kontingen Porseni MA Kabupaten Bojonegoro 2023. Sejumlah cabang seperti Desain Grafis, MFQ, MTQ, MHQ, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Arab, Futsal dan Kaligrafi telah diikuti para santri.
Dari pertandingan selama 3 hari beruntun itu, belum ada gelar juara yang diraih. Tapi, tak meraih juara bukan berarti tak mendapat gelar apa-apa. MA Sains Quran Ar-Ridwan mampu meraih juara Harapan 1 di bidang MHQ. Sebuah capaian yang sangat patut diapresiasi.
Menjadi Juara Harapan adalah sebuah gelar juara. Setiap orang pasti memiliki Harapan. Dan ketika Harapan itu telah diraih, artinya, ia telah mendapat segalanya. Sebab, hasil tak selalu jadi penentuan, menang-kalah dari sebuah pertandingan.
“Nilai perjuangan bukan terletak pada apa yang dia peroleh, tapi pada apa yang sangat dia rindukan untuk diraih.” begitu kata Kahlil Gibran dalam salah satu bait tulisannya.
Menurut Kahlil Gibran, nilai perjuangan bukan pada hasil, tapi pada sesuatu yang ia harap-harapkan untuk didapat. Terlepas pada akhirnya ia dapat atau tidak, itu bukan lagi perkara penting.
Sebagai kontingen pendatang baru, MA Sains Quran Ar-Ridwan cukup memukau dan layak diapresiasi. Sebab, hampir di semua cabang lomba yang diikuti, score nilainya mendekati posisi juara. Tentu ini raihan yang sangat bagus, meski bukan berstatus sebagai juara umum.
Status hanya bagian kecil dari sebuah pertandingan. Ia bukan akhir. Karena kemenangan sejati adalah kemampuan menerima takdir dengan berbesar hati.
Dengan hati yang besar, diafragma potensi kian melebar. Berbesar hati membuat semua potensi mau menghampiri. Status gagal punya potensi berubah jadi pemenang. Status belum jodoh punya potensi berubah jadi berjodoh.
Allah punya hak prerogatif yang tak dapat diatur manusia. Ia bisa menata potensi, mengatur momentum, dan mengubah status dengan sangat mudah. Percayalah, kebijaksanaan dan kebesaran hati mampu membuat semua potensi kelak benar-benar terjadi.